Konsep
dan Tujuan Industrialisasi
Industrialisasi
adalah suatu proses perubahan sosial ekonomi yang mengubah sistem pencaharian
masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Industrialisasi juga bisa
diartikan sebagai suatu keadaan di mana masyarakat berfokus pada ekonomi yang
meliputi pekerjaan yang semakin beragam (spesialisasi), gaji, dan penghasilan
yang semakin tinggi. Industrialisasi adalah bagian dari proses modernisasi di
mana perubahan sosial dan perkembangan ekonomi erat hubungannya dengan inovasi
teknologi.
Dalam
Industrialisasi ada perubahan filosofi manusia di mana manusia mengubah
pandangan lingkungan sosialnya menjadi lebih kepada rasionalitas (tindakan
didasarkan atas pertimbangan, efisiensi, dan perhitungan, tidak lagi mengacu
kepada moral, emosi, kebiasaan atau tradisi). Menurut para peniliti ada faktor
yang menjadi acuan modernisasi industri dan pengembangan perusahaan. Mulai dari
lingkungan politik dan hukum yang menguntungkan untuk dunia industri dan
perdagangan, bisa juga dengan sumber daya alam yang beragam dan melimpah, dan
juga sumber daya manusia yang cenderung rendah biaya, memiliki kemampuan dan
bisa beradaptasi dengan pekerjaannya.
Tujuan
pembangunan industri nasional baik jangka menengah maupun jangka panjang
ditujukan untuk mengatasi permasalahan dan kelemahan baik di sektor industri
maupun untuk mengatasi permasalahan secara nasional, yaitu :
- Meningkatkan penyerapan tenaga kerja industri.
- Meningkatkan penyebaran industri.
- Memberikan sumbangan pertumbuhan yang berarti bagi perekonomian.
- Meningkatkan kemampuan teknologi.
- Meningkatkan ekspor Indonesia dan pember-dayaan pasar dalam negeri.
- Meningkatkan pendalaman struktur industri dan diversifikasi produk
- Mendukung perkembangan sektor infrastruktur.
Faktor-Faktor Pendorong
Industrialisasi
- Kemampuan teknologi dan inovasi.
- Keberadaan SDA. Negara dengan SDA yang besar cenderung lebih lambat dalam industrialisasi.
- Laju pertumbuhan pendapatan nasional per kapita
- Kebijakan/strategi pemerintah seperti tax holiday dan bebas bea masuk bagi industri orientasi ekspor.
- Ciri industrialisasi yaitu cara pelaksanaan industrialisasi seperti tahap implementasi, jenis industri unggulan dan insentif yang diberikan.
- Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam negeri. Negara yang awalnya memiliki industri dasar/primer/hulu seperti baja, semen, kimia, dan industri tengah seperti mesin alat produksi akan mengalami proses industrialisasi lebih cepat.
- Besar pangsa pasar DN yang ditentukan oleh tingkat pendapatan dan jumlah penduduk. Indonesia dengan 200 juta orang menyebabkan pertumbuhan kegiatan ekonomi.
- Sarana Transportasi. Sarana transportasi sangat vital dibutuhkan suatu industri baik untuk mengangkut bahan mentah ke lokasi industri, mengangkut dan mengantarkan tenaga kerja, pengangkutan barang jadi hasil output industri ke agen penyalur / distributor atau ke tahap produksi selanjutnya, dan lain sebagainya.
- Bahan Mentah / Bahan Baku. Bahan baku adalah salah satu unsur penting yang sangat mempengaruhi kegiatan produksi suatu industri. Tanpa bahan baku yang cukup maka proses produsi dapat terhambat dan bahakan terhenti. Untuk itu pasokan bahan mentah yang cukup baik dari dalam maupun luar negeri / impor dapat melancarkan dam mempercepat perkembangan suatu industri
Perkembangan
Sektor Industri Manufaktur Nasional
Manufaktur
adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan mesin, peralatan dan tenaga
kerja dan suatu medium proses untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi
untuk dijual. Istilah ini bisa digunakan untuk aktivitas manusia, dari
kerajinan tangan sampai ke produksi dengan teknologi tinggi, namun demikian
istilah ini lebih sering digunakan untuk dunia industri, di mana bahan baku
diubah menjadi barang jadi dalam skala yang besar.
Perusahaan
manufaktur merupakan penopang utama perkembangan industri di sebuah negara.
Perkembangan industri manufaktur di sebuah negara juga dapat digunakan untuk
melihat perkembangan industri secara nasional di negara itu. Perkembangan ini
dapat dilihat baik dari aspek kualitas produk yang dihasilkannya maupun kinerja
industri secara keseluruhan.
Sejak
krisis ekonomi dunia yang terjadi tahun 1998 dan merontokkan berbagai sendi
perekonomian nasional, perkembangan industri di Indonesia secara nasional belum
memperlihatkan perkembangan yang menggembirakan. Bahkan perkembangan industri
nasional, khususnya industri manufaktur, lebih sering terlihat merosot ketimbang
grafik peningkatannya.
Sebuah
hasil riset yang dilakukan pada tahun 2006 oleh sebuah lembaga internasional
terhadap prospek industri manufaktur di berbagai negara memperlihatkan hasil
yang cukup memprihatinkan. Dari 60 negara yang menjadi obyek penelitian, posisi
industri manufaktur Indonesia berada di posisi terbawah bersama beberapa negara
Asia, seperti Vietnam. Riset yang meneliti aspek daya saing produk industri
manufaktur Indonesia di pasar global, menempatkannya pada posisi yang sangat
rendah. Kendala bagi pertumbuhan industri di dalam negeri adalah ketergantungan
terhadap bahan baku serta komponen impor. Mesin-mesin produksi yang sudah tua
juga menjadi hambatan bagi peningkatan produktivitas dan efisiensi. Permasalahan-permasalahan
tersebut telah menurunkan daya saing industri dalam negeri. Kementerian
Perindustrian telah mengidentifikasinya. Responsnya adalah dibuat Program
Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri. Namun, fakta di lapangan jauh dari
harapan. Regulasi pemerintah pusat tak seiring dengan regulasi pemerintah
daerah.
Industri
manufaktur masa depan adalah industri-industri yang mempunyai daya saing
tinggi, yang didasarkan tidak hanya kepada besarnya potensi Indonesia
(comparative advantage), seperti luas bentang wilayah, besarnya jumlah penduduk
serta ketersediaan sumber daya alam, tetapi juga berdasarkan kemampuan atau
daya kreasi dan keterampilan serta profesionalisme sumber daya manusia
Indonesia (competitive advantage).
Permasalahan
Industrialisasi
Permasalahan Umum
Industrialisasi:
- Keterbatasan teknologi.
- Kualitas Sumber daya Manusia.
- Keterbatasan dana pemerintah (selalu difisit) dan sektor swasta.
- Kerja sama antara pemerintah, industri dan lembaga pendidikan & penelitian masih rendah.
- Strategi Pembangunan Sektor Industri.
Permasalahan
Nasional:
- Industri nasional selama ini lebih menekankan pada industri berskala luas dan industri teknologi tinggi. Adanya strategi ini mengakibatkan berkembangnya industri yang berbasis impor. Industri-industri tersebut sering terpukul oleh depresiasi mata uang rupiah yang tajam,
- Penyebaran industri belum merata karena masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Industri yang hanya terkonsentrasi pada satu kawasan ini tentulah tidak sejalan dengan kondisi geografis Indonesia yang menyebut dirinya sebagai negara kepulauan.
- Lemahnya kegiatan ekspor Indonesia yang tergantung pada kandungan impor bahan baku yang tinggi, juga masih tingginya tingkat suku bunga pinjaman bank di Indonesia, apalgi belum sepenuhnya Indonesia diterima di pasar internasional
- Komposisi komoditi ekspor Indonesia pada umumnya bukan merupakan komoditi yang berdaya saing, melainkan karena berkaitan dengan tersedianya sumber daya alam - seperti hasil perikanan, kopi, karet, dan kayu. tersedianya tenaga kerja yang murah – seperti pada industri tekstil, alas kaki, dan barang elektronik
- Komoditi primer yang merupakan andalan ekspor Indonesia pada umumnya dalam bentuk bahan mentah sehingga nilai tambah yang diperoleh sangat kecil. Misalnya Indonesia mengekspor kayu dalam bentuk gelondongan, yang kemudian diimpor lagi dalam bentuk mebel karena terbatasnya penguasaan desain dan teknologi.
- Masih relatif rendahnya kualitas sumber daya manusia. Hal ini sangat dipengaruhi oleh sistem pendidikan formal dan pola pelaksanaan pelatihan yang cebderung masih bersifat umum dan kurang berorientasi pada perkembangan kebutuhan dunia usaha. Selain itu, rendahnya kualitas sumber daya manusia akibat dari pola penyerapan tenaga kerja di masa lalu yang masih mementingkan pada jumlah tenaga manusia yang terserap. ketimbang kualitas tenaga manusianya.
Strategi
Pembangunan Sektor Industri
Startegi pelaksanaan
industrialisasi :
- Strategi Subtitusi Impor
- Lebih menekankan pada pengembangan industry yang berorientasi pada pasar domestic
- Strategi subtitusi impor adalah industry domestic yang membuat barang menggantikan impor
- Dilandasi oleh pemikiran bahwa laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat dicapai dengan mengembangkan industry dalam negeri yang memproduksi barang pengganti impor
Pertimbangan yang lazim
digunakan dalam memilih strategi ini adalah:
- SDA dan factor produksi lain (terutama tenaga kerja) cukup tersedia
- Potensi permintaan dalam negeri memadai
- Pendorong perkembangan sector industry manufaktur dalam negeri
- Dengan perkembangan industry dalam negeri, kesempatan kerja lebih luas
- Dapat mengurangi ketergantungan impor
- Industry manufaktur nasional tidak berkembang baik selama orde baru
- Ekspor manufaktur Indonesia belum berkembang dengan baik
- Kebijakan proteksi yang berlebihan selama orde baru menimbulkan high cost economy
- Teknologi yang digunakan oleh industry dalam negeri, sangat diproteksi
3. Strategi Promosi Ekspor
- Lebih berorientasi ke pasar internasional dalam pengembangan usaha dalam negeri
- Tidak ada diskriminasi dalam pemberian insentif dan fasilitas kemudahan lainnya dari pemeritah
- Dilandasi pemikiran bahwa laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat dicapai jika produk yang dibuat di dalam negeri dijual di pasar ekspor
- Strategi promosi ekspor mempromosikan fleksibilitas dalam pergeseran sumber daya ekonomi yang ada mengikuti perubahan pola keunggulan komparatif
4. Kebijakan
Industrialisasi
- Dirombaknya system devisa sehingga transaksi luar negeri lebih bebas dan sederhana
- Dikuranginya fasilitas khusus yang hanya disediakan bagi perusahaan Negara dan kebijakan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan sector swasta bersama-sama dengan BUMN
Daftar Pustaka
- https://id.wikipedia.org/wiki/Industrialisasi
- http://destikafizriani.blogspot.co.id/2015/05/konsep-dan-tujuan-industrialisasi.html
- http://melipajrianti.blogspot.co.id/2015/04/konsep-dan-tujuan-industrialisasi.html
- https://anisa26.wordpress.com/2011/04/14/industrialisasi/
- http://hervinaputri.blogspot.co.id/2011/03/industrialisasi.html
- http://farhaanahramadhani.blogspot.co.id/2015/04/perkembangan-sektor-industri-manufaktur.html
- http://infoindonesianews.blogspot.co.id/2011/03/permasalahan-industri-di-indonesia.html
- http://melipajrianti.blogspot.co.id/2015/04/permasalahan-industrialisasi.html
- http://darealekonomi.blogspot.co.id/2015/03/industrialisasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar