Pengertian Sistem
Sistem
berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu
kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah
ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang
berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Sistem
juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam
suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti
negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain
seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara di
mana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara
tersebut.
Elemen dalam Sistem
Pada
prinsipnya, setiap sistem selalui terdiri atas empat elemen:
- Objek, yang dapat berkiupa bagian,
elemen, ataupun variabel. Ia dapat benda fisik, abstrak, ataupun keduanya
sekaligus; tergantung kepada sifat sistem tersebut.
- Atribut, yang menentukan kualitas atau
sifat kepemilikan sistem dan objeknya.
- Hubungan internal, di antara objek-objek
di dalamnya.
- Lingkungan, tempat di mana sistem
berada.
Elemen sistem
Ada
beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses,
keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan.
Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :
1.
Tujuan
Setiap
sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan
inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem
menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem
dengan sistem yang lain berbeda.
2.
Masukan
Masukan
(input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya
menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak
secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah
bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya
permintaan jasa pelanggan).
3.
Proses
Proses
merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan
menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan
produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa
pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah.
Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
4.
Keluaran
Keluaran
(output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa
berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
5.
Batas
Yang
disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar
sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau
kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan
keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi
oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu
saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan
mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik,
sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbatasan dana.
6.
Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme
pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik
(feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk
mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar
sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
7.
Lingkungan
Lingkungan
adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh
terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu
sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan
supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang
menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap
kelangsungan hidup sistem.
Jenis Atau Tipe sistem
Ada
berbagai tipe sistem berdasarkan kategori:
- Atas dasar keterbukaan:
- sistem terbuka, di mana pihak luar dapat
mempengaruhinya.
- sistem tertutup.
- Atas dasar komponen:
- Sistem fisik, dengan komponen materi dan
energi.
- Sistem non-fisik atau konsep, berisikan
ide-ide.
Pengertian Sistem Ekonomi Secara
Umum dan Menurut Para Ahli
Secara
umum, Pengertian sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan
mengorganisasi seluruh kegiatan perekonomian dalam masyarakat yang dilakukan
pemerintah atau swasta berlandaskan prinsip tertentu dalam rangka meraih
kemakmuran atau kesejahteraan.
Gilarso
(1992: 486) : Menurut pendapat Gilarso, pengertian sistem ekonomi adalah
keseluruhan tata cara untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat (para produse,
konsumen, pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi
(produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagainya) sehingga terbentuk
satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari.
Gregory
Grossman dan M. Manu : Menurut Gregory Grossman dan M. Manu, pengertian sistem
ekonomi adalah sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur yang terdiri dari
atas unit-unit dan agen-agen ekonomi, serta lembaga-lembaga ekonomi yang bukan
saja saling berhubungan dan berinteraksi melainkan juga sampai tingkat tertentu
yang saling menopang dan mempengaruhi.
McEachern
: Pengertian sistem ekonomi menurut McEachern adalah seperangkat mekanisme dan
institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana , dan untuk siapa barang dan
jasa diproduksi.
Chestesr
A Bermand : Menurut Chester A Bermand, pengertian sistem ekonomi adalah suatu
kesatuan yang terpadu yang secara kolestik yang di dalamnya ada bagian-bagian
dan masing-masing bagian memiliki ciri dan batas tersendiri.
Dumatry
(1996) : Pengertian sistem ekonomi menurut Dumatry adalah suatu sistem yang
mengatur dan terjalin hubungan ekonomi antar sesama manusia dengan seperangkat
kelembagaan dalam suatu ketahanan.
Fungsi Sistem Ekonomi
- Sebagai penyedia dorongan untuk
berproduksi.
- Berfungsi dalam mengkoordinasi kegiatan
individu dalam suatu perekonomian.
- Sebagai pengatur dalam pembagian hasil
produksi di seluruh anggota masyarakat agar dapat terlaksana seperti yang
diharapkan
- Menciptakan mekanisme tertentu agar
distribusi barang dan jasa berjalan dengan baik.
Macam-Macam Sistem Ekonomi
1. Sistem Ekonomi Tradisional :
Sistem
ekonomi tradisional ialah suatu sistem ekonomi dalam organisasi kehidupan
ekonomi berdasarkan kebiasaan, tradisi masyarakat secara turun-temurun yang
mengandalkan faktor produksi apa adanya.
a. Ciri-ciri sistem ekonomi
tradisional
- Belum terdapat pembagian kerja yang
jelas.
- Bergantung pada sektor
pertanian/agraris.
- Memiliki ikatan tradisi sifatnya
kekeluargaan, sehingga bersifat kurang dinamis.
- Teknologi produksi sederhana.
b. Kebaikan sistem ekonomi
tradisonal
- Menimbulkan rasa kekeluargaan dan
kegotongroyongan masing-masing individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
- Pertukaran secara barter dilandasi rasa
kejujuran daripada mencari keuntungan.
c. Keburukan sistem ekonomi
tradisional
- Masyarakat dengan pola pikir statis
- Hasil produksi yang terbatas sebab hanya
menggantungkan faktor produksi alam dan tenaga kerja secara apa adanya
2. Sistem Ekonomi Terpusat/Komando
(Sosialis) :
Sistem
ekonomi terpusat adalah sistem ekonomi di mana pemerintah memiliki kekuasaan
yang dominan pada pengaturan kegiatan ekonomi. Penguasaan dilakukan melalui
pembatasan-pembatasan terhadap kegiatan ekonomi yang dikerjakan oleh anggota
masyarakat. Negara yang menganut sistem ekonomi terpusat antara lain: Rusia,
RRC, dan negara-negara Eropa Timur (bekas negara Uni Soviet).
a. Ciri-ciri sistem ekonomi
terpusat
- Seluruh kegiatan perekonomian diatur dan
ditetapkan oleh pemerintah baik dari produksi, distribusi, dan konsumsi serta
penepatan harga
- Tidak ada kebebabasan dalam berusaha
karena hak milik perorangan atau swasta tidak diakui
- Seluruh alat-alat produksi dikuasai oleh
negara.
b. Kebaikan sistem ekonomi terpusat
- Pemerintah dapat melakukan pengawasan
dan pengendalian dengan mudah
- Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya
terhadap seluruh kegiatan perekonomian.
- Kemakmuran masyarakat merata.
- Terdapat perencanaan pembangunan yang
lebih cepat direalisasikan.
c. Keburukan sistem ekonomi
terpusat
- Terdapat penindasan daya kreasi
masyarakat sehingga hampir semua inisiatif, inovasi diprakarsai oleh
pemerintah.
- Terdapat pasar gelap yang diakibatkan
adanya pembatasan yang terlalu ketat oleh pemerintah.
- Masyarakat tidak dijamin dalam memilih
dan menentukan jenis pekerjaan serta memilih barang konsumsi yang dikehendaki.
- Pemerintah bersifat paternalistis,
artinya aturan ditetapkan oleh pemerintah seluruhnya benar dan harus dipatuhi
3. Sistem Ekonomi Liberal
(Kapitalis):
Sistem
ekonomi liberal ialah sistem ekonomi berdasarkan kebebasan seluas-luasnya bagi
seluruh masyarakat dalam kegiatan perekonomian tanpa adanya campur tangan daripada
pemerintah. Suatu kondisi dalam mana pemerintah benar-benar lepas tangan dalam
pengambilan keputusan ekonomi dalam istilah ekonomi disebut laissez-faire.
Negara-negara penganut sistem ekonomi liberal antara lain: Amerika Serikat,
Inggris, Perancis, Belgia, Irlandia, Swiss, Kanada, dan Indonesia {yang|dengan}
pernah menganut sistem ekonomi liberal pada tahun 1950-an.
a. Ciri-ciri sistem ekonomi liberal
- Swasta/masyarakat diberikan banyak
kebebasan dalam melakukan kegiatan perekonomian
- Memiliki kebebasan memiliki barang modal
(barang kapital).
- Dalam melakukan tindakan ekonomi
dilandasi atas semangat untuk mencari keuntungan sendiri.
b. Kebaikan sistem ekonomi liberal
- Terdapat persaingan yang mendorong
kemajuan usaha.
- Campur tangan pemerintah dalam kegiatan
perekonomian ekonomi kecil sehingga memberikan kesempatan lebih luas bagi pihak
swasta.
- Produksi berdasar pada permintaan pasar
ataupun kebutuhan masyarakat.
- Pengakuan hak milik oleh negara,
memberikan mansyarakat semangat dalam berusaha.
c. Keburukan sistem ekonomi liberal
- Adanya praktik persaingan tidak sehat,
yaitu penindasan bagi pihak lemah.
- Dapat menimbulkan monopoli yang
merugikan masyarakat.
- Timbulnya praktik yang tidak jujur yang
dengan berlandas mengejar keuntungan
sebesar-besarnya, sehingga kepentingan umum biasa tidak diperhatikan atau
dikesampingkan.
4. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem
ekonomi campuran adalah suatu sistem ekonomi yang di satu sisi pemerintah
memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk berusaha melakukan kegiatan ekonomi,
akan tetapi disisi lain pemerintah memiliki campur tangan dalam perekonomian
dengan tujuan menghindari penguasaan secara penuh dari segolongan masyarakat
pada sumber daya ekonomi.
a. Ciri-ciri sistem ekonomi
campuran
- Adanya pembatasan pihak swasta oleh
negara pada bidang-bidang yang menguasai hajat hiduporang banyak yang dikuasai
oleh negara.
- Terdapat campur tangan pemerintah
terhadap mekanisme pasar melalui berbagai kebijakan ekonomi
- Mekanisme kegiatan perekonomian
teradalah campur tangan pemerintah dengan berbagai kebijakan ekonomi.
- Hak milik perorangan diakui, asalkan
penggunaannya tidak merugikan kepentinga umum.
b. Kebaikan sistem ekonomi campuran
- Sektor ekonomi dikuasai oleh pemerintah
yang bertujuan untuk kepentingan masyarakat.
- Hak individu/swasta diakui dengan jelas.
- Harga lebih mudah untuk dikendalikan.
c. Keburukan sistem ekonomi
campuran
- Peranan pemerintah lebih berat
dibandingkan dengan swasta.
- Timbulnya KKN (korupsi, kolusi, dan
nepotisme) dalam pemerintah karena banyak sektor-sektor produksi yang lebih
menguntungkan pihak pemerintah sedangkan sedikit sekali pengawasannya
5. Sistem Ekonomi Pancasila:
Sistem
ekonomi Pancasila adalah sistem ekonomi yang didasari dari jiwa ideologi
Pancasila yang dalamnya terdapat makna demokrasi ekonomi yaitu kegiatan ekonomi
berdasarkan usaha bersama dengan asas kekeluargaan dan kegotong royongan dari,
ole, dan untuk rakyat dalam bimbingan dan pengawasan pemerintah.
a. Ciri-Ciri Sistem Ekonomi
Pancasila: Ciri-ciri pokok sistem ekonomi Pancasila terdapat
pada UUD 1945 Pasal 33, dan GBHN Bab III B No. 14. Berikut ini ciri-ciri pokok
sistem ekonomi Pancasila.
Pasal Perkara 33 Setelah Amandemen
2002
- Perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
- Cabang-cabang produksi yang penting bagi
negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
- Bumi dan air serta kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat
- Perekonomian nasional diselenggarakan
atas dasar demokrasi ekonomi secara prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga
keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
- Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan
pasal diatur dalam undang-undang.
GBHN Bab III B No. 14
Pembangunan
ekonomi didasarkan kepada demokrasi ekonomi menentukan masyarakat memegang
peranan aktif dalam kegiatan pembangunan. Oleh karenanya maka pemerintah
berkewajiban memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap pertumbuhan ekonomi
serta menciptakan iklim yang sehat untuk perkembangan dunia usaha; sebaliknya
dunia usaha perlu memberikan tanggapan terhadap pengarahan dan bimbingan serta
penciptaan iklim tersebut dengan kegiatan yang nyata.
Faktor Penyebab Macam-Macam Sistem
Ekonomi
- Ada tidaknya campur tangan pemerintah
pada kegiatan ekonomi.
- Terdapat pada sistem pemerintahan yang
dijalankan suatu negara
- Kepemilikan negara terhadap
faktor-faktor produksi.
- Sumber daya yang dimiliki dalam negara
tersebut.
Pengertian Sistem Politik Secara
Umum dan Menurut Para Ahli
Secara Umum, Pengertian
Sistem Politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam proses
pembuatan dan pengambilan kebijakan yang mengikat tentang kebaikan bersama antara
masyarakat yang berada dalam suatu wilayah tertentu. Sedangkan pada pengertian
sistem dan politik, sistem adalah keseluruhan yang kompleks dan terorganisasi
dan politik adalah interaksi antara masyarakat dengan pemerintah dalam dalam
pembuatan keputusan dan kebijakan tentang kebaikan bersama dalam suatu wilayah
tertentu
Rusadi
Kantaprawira : Menurut definisi Rusadi
Kantaprawira mengenai pengertian sistem politik yang mengartikan bahwa sistem
politik adalah mekanisme atau cara kerja seperangkat fungsi atau peranan dalam
struktur politik dengan berhubungan satu sama lain dan menunjukkan suatu proses
yang langgeng.
Gabriel
Almond : Pengertian sistem politik menurut pendapat Gabriel Almond adalah
sistem interaksi yang ditemui dalam masyarakat merdeka, yang menjalankan fungsi
integrasi dan adaptasi. Fungsi integrasi adalah tugas yang dijalankan oleh
sistem politik dalam mencapai kesatuan dan persatuan masyarakat yang
bersangkutan. sedangkan pada fungsi adaptasi adalah fungsi penyesuaian terhadap
lingkungan
Samuel
P. Huntington : Menurut definisi Samuel P. Huntington, bahwa pengertian sistem
politik adalah dibedakan dalam beberapa cara pandang dengan memiliki lima
komponen yang berbeda. 5 komponen Samul P. Huntington adalah sebagai berikut...
- Kultur : Kultur adalah nilai-nilai,
sikap-sikap, orientasi, mitos, dan kepercayaan yang relevan terhadap politik
dan berpengaruh dalam masyarakat.
- Struktur : Struktur adalah organisasi
formal dalam masyarakat yang digunakan dalam menjalankan berbagai keputusan
yang berwenang, misalnya partai politik, badan perwakilan rakyat, eksekutif,
dan birokrasi.
- Kelompok : kelompok adalah bentuk-bentuk
sosial dan ekonomi, baik secara formal dan juga nonformal yang berpartisipasi
dalam mengajukan tuntutan-tuntutan terhadap struktur-struktur politik.
- Kepemimpinan : kepemimpinan adalah
individu dalam lembaga-lembaga politik dan kelompok politik yang menjalankan
pengaruh lebih dibandingkan yang lainnya dalam memberikan tambahan nilai-nilai.
- Kebijakan : kebijakan adalah pola-pola
kegiatan pemerintahan yang secara sadar terbentuk untuk memengaruhi distribusi
keuntungan dalam masyarakat.
Sri
Soemantri : Menurut Sri Soemantri, pengertian sistem politik adalah pelembagaan
dari hubungan antarmanusia yang dilembagakan dalam bermacam-macam badan
politik, baik itu berupa suprastruktur politik (lembaga eksekutif, legislatif
dan yudikatif) dan infrastruktur politik ada 5 komponen. 5 komponen
infrastruktur adalah partai politik, kelompok kepentingan atau interest group,
kelompok penekanan atau pressure group, alat komunikasi politik dan tokoh
politik.
Istilah-Istilah dalam Konsep Sistem
Politik
- Proses Sistem Politik : Proses adalah
pola-pola tingkah laku (sosial dan politik) yang dibuat oleh manusia yang
bertujuan mengatur hubungan antara satu sama lain. Dalam suatu negara,
lembaga-lembaga seperti parlemen, partai, birokrasi, sekalipun sudah ada yang
memiliki kehidupan sendiri yang sebenarnya merupakan proses dari pola-pola
ulangannya yang sudah mantap dan mencerminkan struktur.
- Struktur Sistem politik : Struktur adalah mencakup pada lembaga-lembaga formal
dan juga informal, misalnya parlemen, kepala negara, jaringan komunikasi,
kelompok kepentingan, dan sebagainya.
- Fungsi Sistem Politik : Fungsi adalah
membuat keputusan-keputusan, policy (kebijakan) dengan mengikat mengenai
alokasi dari nilai-nilai yang sifatnya material yang mengarahkan pada tercapainya
tujuan-tujuan masyarakat.
Sistem politik memiliki 4 variabel
yang sangat berperan dalam memberikan pengaruh pada sistem politik. Variabel
sistem politik:
- Kekuasaan, sebagai cara dalam mencapai
keinginannya seperti membagi sumber-sumber di antara setiap kelompok dalam
masyarakat.
- ·
Kepentingan, yaitu tujuan-tujuan yang
dikejar oleh pelaku-pelaku atau kelompok dalam politik
- Kebijakan, adalah hasil dari interaksi
antara kekuasaan dan kepentingan, yang biasanya dalam bentuk
perundang-undangan.
- Budaya politik, adalah orientasi dari
subjektif individu dalam sistem politik.
Ciri-Ciri Sistem Politik
Menurut
Almond, baik sistem politik modern maupun sistem politik primitif, memiliki
sifat dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Semua sistem politik termasuk yang
paling sederhana memiliki kebudayaan politik. Dalam pengertia bahwa masyarakat
yang paling sederhana pun mempunyai tipe struktur politik yang terdapat dalam
masyarakat yang paling kompleks sekalipun. Tipe-tipe tersebut dapat
diperbandingkan satu sama lain sesuai dengan tingkatan dan bentuk pembidangan
kerja yang teratur.
- Semua sistem politik, baik modern maupun
primitif menjalankan fungsi-fungsi yang sama walaupun tingkatannya berbeda-beda
yang ditimbulkan karena perbedaan struktur. Hal ini dapat diperbandingkan,
yaitu bagaimana fungsi-fungsi itu tadi sering dilaksanakan atau tidak dan
bagaimana gaya pelaksanaannya.
- Semua struktur politik biar bagaimanapun
juga dispesialisasikannya baik pada masyarakat yang primitif maupun yang modern
melaksanakan banyak fungsi. Oleh karena itu sistem politik dapat
memperbandingkan sesuai dengan tingkat kekhususan tugas.
- Semua sistem politik adalah sistem
campuran dalam pengertian kebudayaan. Secara rasional tidak ada struktur dan
kebudayaa yang semuanya modern atau semuanya primitif melainkan dalam
pengertian tradisional, semuanya adalah campuran antara unsur modern dan
tradisional.
Secara umum ciri-ciri sistem
politik antara lain:
- Memiliki tujuan.
- Mempunyai komponen-komponen.
- Tiap komponen memiliki fungsi-fungsi yang
berbeda.
- Adanya interaksi antara komponen satu
dengan yang lainnya.
- Adanya mekanisme kerja (pengaturan
struktur kerja dalam sistem politik).
- Adanya kekuasaan, kekuasaan untuk
mengatur komponen dalam sistem atau di luar sistem. Tiap komponen memiliki kekuasaan,
namun tingkatannya berbeda-beda.
- Adanya kebudayaan politik (terdapat
prinsip-prinsip dan pemikiran) sebagai tolok ukur dalam pengembangan sistem
tersebut.
Kapitalisme
Kapitalisme
adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap
orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi baang,
manjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya. Dalam sistem ini
pemerintah bisa turut ambil bagian untuk memastikan kelancaran dan
keberlangsungan kegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi bisa juga
pemerintah tidak ikut campur dalam ekonomi.
Dalam
perekonomian kapitalisme setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai
dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh
laba sebesar-besarnya. Semua orang bebas malakukan kompetisi untuk memenangkan
persaingan bebas dengan berbagai cara.
Ciri – Ciri Ekonomi Kapitalisme:
- Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi
- Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar
- Manusia dipandang sebagai mahluk
homo-economicus, yang selalu mengejar kepentingan (keuntungan) sendiri
Sosialisme
Sosialisme
adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar
kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan
pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata
kehidupan perekonomian negara serta jenis-jenis perekonomian yang menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara seperti air, listrik,
telekomunikasi, gas lng, dan lain sebagainya.
Sistem
ekonomi sosialisme adalah suatu sistem ekonomi dengan kebijakan atau teori yang
bertujuan untuk memperoleh suatu distribusi yang lebih baik dengan tindakan
otoritas demokratisasi terpusat dan kepadanya perolehan produksi kekayaan yang
lebih baik daripada yang kini berlaku sebagaimana yang diharapkan.
Sistem
Sosialis ( Socialist Economy) berpandangan bahwa kemakmuran individu hanya
mungkin tercapai bila berfondasikan kemakmuran bersama. Sebagai Konsekuensinya,
penguasaan individu atas aset-aset ekonomi atau faktor-faktor produksi sebagian
besar merupakan kepemilikan sosial.
Prinsip Dasar Ekonomi Sosialisme:
- Pemilikan harta oleh negara
- Kesamaan ekonomi
- Disiplin Politik
Ciri-ciri Ekonomi Sosialisme:
- Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme).
- Peran pemerintah sangat kuat
- Sifat manusia ditentukan oleh pola
produksi
Cabang aliran sosialisme
Sosialisme
telah berkembang ke banyak aliran yang berbeda, yaitu:
- Anarkisme,
- Komunisme
- Marhaenisme
- Marxisme
- Sindikalisme
Gerakan
sosio-politik maupun intelektual dalam Marxis-Sosialis dapat dikelompokkan lagi
menjadi:
- Juche
- Castroisme
- Leninisme
- Maoisme
- Stalinisme
- Trotskyisme
Persaingan Terkendali
Sistem ekonomi Indonesia (sistem
persaingan terkendali):
- Bukan kapitalis dan bukan sosialis. Indoensia
mengakui kepemilikan individu terhadap sumber ekonomi, kecuali sumber ekonomi
yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara sesuai dengan UUD
45.
- Pengakuan terhadap kompetisi antar
individu dalam meningkatkan taraf hidup dan antar badan usaha untuk mencari
keuntungan, tapi pemerintah juga mengatur bidang pendidikan, ketenagakerjaan,
persaingan, dan membuka prioritas usaha.
- Pengakuan terhadap penerimaan imbalan
oleh individu atas prestasi kerja dan
badan usaha dalam mencari keuntungan. Pemerintah mengatur upah kerja minimum
dan hukum perburuhan.
- Pengelolaan ekonomi tidak sepenuhnya
percaya kepada pasar. Pemerintah juga bermain dalam perekonomian melalui BUMN
dan BUMD serta departemen teknis untuk membantu meningkatkan kemampuan
wirausahawan (UKM) dan membantu permodalan.
Kadar Kapitalisme dan Sosialisme
Unsur-
unsur kapitalisme dan sosialisme jelas terkandung dalam pengorganisaian ekonomi
Indonesia. Untuk melihat seberapa tebal kadar masing-masing “isme” mewarnai
perekonomian, dari dua pendekatan. Pertama mewarnai perekonmian dari dua
pendekatan pemerintah atau Negara dalam struktur perekomomian. Kedua pendekatan
sejarah yakni dengan menelusuri bagaimana perekonomian bangsa diorganisaikan
dalam waktu kewaktu.
Untuk
mengukur kadar keterlibatan pemerintah dalam perekonomian dengan pendekatan
factual-struktural menelaah peranan pemerintah dalam perekonomian bangsa
diorganisaikan dari waktu ke waktu. Untuk mengukur kadar keterlibatan
pemerintah dalam perekonomian bangsa dengan
Pendekatan
factual-struktural, dapat digunakan kesamaan agregat Keynesian berumuskan Y= C +
I + G + (X – M). kesamaan ini merupakan rumus untuk menghitung pendapatan
nasional dengan pendekatan pengeluaran. Rumus ini memiliki fungsi :
1. C : pengeluaran konsumsi masyarakat
2. I : pengeluaran investasi
3. G : pengeluaran konsumsi pemerintah
4. X dan M : melambangkan export dan impor
Peranan
pengeluaran konsumsi pemrintah relative konstan atau stabil. Peranan pemerintah
dalam perekonomian tidak cukup hanya dilihat melalui variable G. Hal ini
mengingat didalam I sesungguhnya terdapat pula unsure investasi pemerintah.
Begitupun halnya dengan (X – M), selisih ekspor-impor. Dapat disimpulkan bahwa
peranan konsumtif pemerintah tidak semakin membesar, bahkan cenderung menurun.
Dan keterlibatan pemerintah dalam mengatur sector-sektor produksi dan berbagai
kegiatan bisnis, terutama dalam hal penentuan harga dan tata niaga. Nyaris di
semua sector dan segala kegiatan bisnis, pemerintah turut terlibat sebagai
“pemain” dalam percaturan ekonomi. System ekonomi campuran dengan persaingan
terkendali agaknya merupakan system ekonomi yang tepat untuk mengelola
perekonomian Indonesia. Derasnya arus globalisiasi bersamaan dengan bubarnya
sejumlah Negara komunis utama yang bersistem ekonomi sosialisme, telah
menggiring Indonesia tersesat arus kapitalisme
- Pendekatan sejarah yakni menelusuri
pengorganisasian perekonomian Indoensia dari waktu ke waktu.
- Berdasarkan sejarah, Indonesia dalam
pengeloaan ekonomi tidak pernah terlalu berat kepada kapitalisme atau
sosialisme.
- Percobaan untuk mengikuti sistem
kapitalis yang dilakukan oleh berbagai kabinet menghasilkan keterpurukan
ekonomi hinggá akhir tahun 1959.
- Percobaan untuk mengikuti sistem
sosialis yang dilakukan oleh Presiden I menghasilkan keterpurukan ekonomi
hiinggá akhir tahun 1965.
Daftar Pustaka